:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4976661/original/076848600_1729598699-20241022-Sertijab_Menhan-HER_10.jpg)
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan tegas membantah adanya indikasi atau niat untuk mengembalikan dwifungsi TNI. Pernyataan ini disampaikan untuk merespons berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat terkait peran TNI dalam ranah sipil.
“Nonsense itu,” ujar Prabowo, menepis isu yang menyebutkan adanya upaya untuk menghidupkan kembali konsep dwifungsi yang pernah diterapkan pada masa lalu. Ia menegaskan bahwa fokus utama TNI saat ini adalah menjaga kedaulatan negara dan keamanan nasional dari ancaman eksternal.
Prabowo menambahkan bahwa TNI memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan undang-undang, dan tidak ada rencana untuk mengubah atau memperluas peran tersebut ke bidang-bidang yang seharusnya menjadi ranah sipil. Pemerintah, menurutnya, berkomitmen untuk menjaga profesionalisme TNI dan memastikan bahwa lembaga tersebut tetap menjadi kekuatan pertahanan yang modern dan efektif.
Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran di kalangan masyarakat sipil terkait potensi kembalinya dwifungsi TNI. Prabowo menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan masyarakat sipil dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara, namun dengan tetap menghormati batasan peran dan tanggung jawab masing-masing.
Lebih lanjut, Menhan Prabowo menjelaskan bahwa modernisasi alutsista dan peningkatan kualitas sumber daya manusia TNI menjadi prioritas utama. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di era globalisasi. Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung TNI dalam menjalankan tugasnya demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Dengan penegasan ini, diharapkan publik dapat memahami bahwa tidak ada agenda tersembunyi terkait peran TNI. Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden [Nama Presiden], berkomitmen untuk menjaga TNI sebagai alat pertahanan negara yang profesional dan modern, serta menjunjung tinggi supremasi sipil.