
Keberadaan juru parkir liar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, terus menjadi momok bagi masyarakat. Praktik pungutan liar ini tak hanya meresahkan, tetapi juga mencoreng citra pelayanan publik di area pelabuhan.
Salah seorang korban mengungkapkan kekesalannya melalui media sosial, menceritakan bagaimana dirinya tiba-tiba didatangi seorang pria yang meminta uang parkir saat hendak menaiki taksi online. Kejadian serupa, menurutnya, terus berulang dari tahun ke tahun.
Menanggapi keluhan masyarakat, pihak kepolisian menyatakan telah berupaya melakukan penertiban. Namun, para jukir liar ini kerap kali kucing-kucingan, menghilang saat petugas datang dan kembali beraksi ketika situasi dianggap aman.
“Itu sudah berapa kali ditertibkan, cuma biasa kalau lagi ramai sekali pelabuhan sembunyi-sembunyi main, tapi kalau ada petugas menghindar sembunyi,” ujar Adil, seorang petugas kepolisian, pada hari Sabtu, 6 April 2024.
Adil menambahkan bahwa pelaku pungutan liar ini seringkali berbeda-beda. Meskipun beberapa pelaku telah diamankan, selalu ada orang baru yang menggantikan posisi mereka.
Pihak kepolisian menegaskan akan meningkatkan pengawasan di area pelabuhan dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kejadian serupa ke pos polisi terdekat. Kasus ini sendiri tengah dalam penanganan Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar.
“Mungkin dekat pintu 2 pelabuhan, tapi sudah ditindaklanjuti, sama Reskrim (Polres Pelabuhan Makassar) lagi,” imbuh Adil.
Upaya penertiban ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung pelabuhan, serta memberantas praktik pungutan liar yang merugikan masyarakat. Kerjasama antara masyarakat dan pihak kepolisian sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang kondusif.