Pengguna jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, belakangan ini merasa terganggu dengan adanya proyek pembangunan yang tidak jelas. Seng galvalum berwarna putih menutupi trotoar dan sebagian badan jalan, memaksa pengendara untuk berhati-hati saat melintas.

Mustika, seorang pejalan kaki, mengungkapkan kebingungannya terkait proyek yang baru dimulai akhir tahun lalu dan dikerjakan secara tidak maksimal. Ia merasa aneh karena proyek tersebut menutup sebagian jalan tanpa adanya aktivitas pekerja yang signifikan. Hal ini ia sampaikan pada Kamis, 17 April 2025.

Bobby, seorang warga yang sering melintas di area tersebut, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa proyek tersebut terkesan tidak siap karena hanya menggunakan satu alat berat yang dipindah-pindah. Terakhir kali ia melihat pekerja proyek adalah sebelum Lebaran.

Bowo, seorang pengemudi ojek online, sangat memahami titik-titik sempit dan macet di kawasan tersebut. Menurutnya, kemacetan sudah menjadi makanan sehari-hari. Ia juga menambahkan bahwa proyek serupa juga terdapat di beberapa titik sepanjang Cikini hingga Raden Saleh.

Selain itu, kabel utilitas yang semrawut juga membahayakan pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Beberapa kali terjadi kecelakaan akibat kondisi tersebut.

Benny, seorang pengendara mobil yang sedang menuju Tanjung Priok, merasa emosi karena proyek tersebut mempersempit jalan dan menyebabkan kemacetan. Ia berharap proyek tersebut segera diselesaikan agar tidak mengganggu lalu lintas.

Proyek-proyek pembangunan yang tidak terkoordinasi dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih memperhatikan perencanaan dan pelaksanaan proyek agar tidak menimbulkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan.

Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek pembangunan di Jakarta Pusat agar tidak merugikan masyarakat.

Dampak proyek yang mangkrak: